Pendekatan Scientific tampaknya bisa dijadikan sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan ketika seorang guru dihadapkan dengan tuntutan kurikulim yang sangat kompleks, pendekatan ini diharapkan antar mitra dapat bekerja sama dan saling melengkapi dalam mengelola proses pembelajaran dikelas.
Berdasarkan penjajakan awal dilapangan, diketahui jika SMP Negeri 4 Lobalain telah melaksanakan pendekatan Scientific dalam proses pembelajaran IPS terpadu pada kelas VII. Adanya penerapan strategi ini dikarenakan adanya tiga bidang studi yang ada dalam mata pelajaran IPS terpadu yakni sejarah, ekonomi dan geografi.
Dari hasil penelitian diketahui pelaksanaan pendekatan Scientific dalam pembelajaran IPS terpadu dikelas VII dilakukan dengan tahapan :(1) Tahapan perencanaan pembelajaran yang meliputi penyusunan RPP secara bersama,metode pembelajaran disusun bersama, agar memahami materi dan isi pembelajaran, dan pembagian peran dan tanggung jawab secara bersama. (2) Tahapan pelaksanaan pembelajaran yaitu kegiatan inti yang dilakukan oleh anggota team untuk menyampaikan isi materi mata pelajaran IPS kepada peserta didik yang masing –masing guru/anggota team bertanggung jawab untuk memberikan materi yang telah dibagi sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.(3) Tahapan evaluasi yang dalam pelaksanaannya dibagi menjadi dua yaitu pertama,evaluasi guru yang merupakan evaluasi terhadap setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru setelah jam pelajaran berakhir. Evaluasi ini tidak lain bertujuan untuk memberikan kritikan-kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Kedua, evaluasi siswa yang mencakup pembuatan soal evaluasi dan merencanakan metode evaluasi untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Kata kunci :, Penerapan Pendekatan Scientific, Hasil Belajar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tegangan yang terjadi terhadap tegangan yang di ijinkan, besarnya daya tekuk yang terjadi akibat beban kerja serta besarnya angka keamanan kontruksi portal rangka baja pada gedung Rovie Auditorium Universitas Nusa Lontar Rote. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2019 sampai Februari 2020. Sampel dalam penelitian ini adalah struktur portal baja yang meliputi kolom dan kuda-kuda. Dalam proses penelitian ini yang dihitung yaitu beban-beban yang bekerja diantaranya beban mati dan beban hidup. Kemudian menghitung sambungan pada profil baja yang menggunakan baut dan las, Mencari koefisien kekakuan, koefisien distribusi, momen primer akibat beban sendiri, momen primer akibat beban angin, kombinasi pembebanan, tegangan yang terjadi dan bahaya tekuk.
Berdasarkan hasil penelitian, evaluasi dan perhitungan pada Gedung Rovie Auditorium Universitas Nusa Lontar Rote dapat disimpulkan kondisi gedung aman. Disarankan agar penggunaan baut dalam proses penyambungan, digunakan kunci khusus akan terjadi clamping force yang membuat kedua bagian yang disambung akan ditekan satu sama lain. Pada bidang sambungan terjadi shear resistance (tahan geser). Perlu dilakukan perawatan terhadap baja agar tidak mudah terjadi korosi.
Kata kunci : daya tahan tekuk portal rangka baja-rovie Auditorium Universitas Nusa Lontar Rote
Penelitian ini telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Lontar, Kelurahan Mokdale, Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao, yang berlangsung dari bulan November – bulan Desember 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar dan lama perendaman air kelapa muda terhadap perkecambahan benih terung (Solanum melongena). Penelitian ini telah dilaksanakan dengan menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama Konsentrasi air kelapa muda yang terdiri atas 3 (tiga) perlakuan yang akan diujicobakan, berupa: AK1 : Konsentrasi air kelapa 20 %, AK2 : Konsentrasi air kelapa 30 %, dan AK3 : Konsentrasi air kelapa 40 %. Sedangkan faktor ke dua adalah waktu perendaman, yang terdiri atas 4 (empat) perlakuan yang diujicobakan yaitu: T0: 0 jam, T1: 3 jam, T2: 4 jam dan T3: 5 jam. Variabel yang diamati adalah waktu berkecambah (hari), tinggi bibit (cm), dan Jumlah Daun bibit (helai). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan perendaman benih terung selama 5 jam dalam air kelapa memberikan pertumbuhan bibit terung yang baik, dengan capaian waktu berkecambah paling rendah yaitu 5,67 hari, rerata tinggi bibit tertingginya adalah 7,08 cm, dan jumlah daun tertingginya adalah 5,00 helai.
Kata Kunci : Air Kelapa Muda, Lama Perendaman, Bibit Terung.
Dari semua benda angkasa yang mempengaruhi proses pembentukan pasang surut air laut itu hanya dua yaitu bumi dan bulan yang sangat berpengaruh. Akibat dari adanya pasang surut air laut selalu berubah setiap saat seirama dengan pergerakan pasang surutyang terjadi. Pengamatan pasang surut air laut dapat dilakukan alat manual yaitu dengan pengamatan langsung dilokasi penelitian. Ada tiga gerakan utama yang dapat mempengaruhi proses pembentukan pasang surut air laut yaitu revolusi bulan terhadap bumi, revolusi bumi terhadap matahari dan perputaran bumi terhadap sumbunya sendiri. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh “Sistem Drainase Terhadap Pasang Surut Air Laut di Pelabuahan Ba’a, Kelurahan Namodale, Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao”.
Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Adapun fungsi dari drainase yaitu untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan sehingga kawasan tersebut dapat difungsikan dengan optimal seperti yang ada dipelabuhan Ba’a.
Metode analisis yang dilakukan yaitu secara kuantitatif kemudian dideskripsikan secara kualitatif. Dalam mendukung keakuratan serta efesiensi waktu dalam menganlisis data maka teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sistem drainase,pasang surut air laut.
Berdasarkan penelitian dan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa sistem drainase memang sangat bepengaruh terhadap gerakan pasang surut air laut serta memiliki peran penting bagi masyarakat sekitar.
Kata Kunci : Sistem Drainase, Pasang Surut Air Laut dan Pelabuhan Ba’a.